Powered By Blogger

Jumat, 01 April 2011

Pulang kampung nih............


                Sewaktu idul firi tahun lalu aku dan keluarga pergi ke kampung halaman yakni Tegal dan Jogja. Itu pun pergi ke sna tidak direncanakan. Kami sekeluarga pergi setelah shalat ied dan bersalam – salaman dengan tetangga langsung pergi ke rumah nenek di Condet. Di condet pun kami juga tidak berlama –lama hanya bermaaf – maafan dan langsung pamit pergi. Sebenarnya nenekku ingin sekali ikut tetapi apa mau dikata harus menjaga sepupu – sepupu ku yang kecil. Akhirnya kami pun pergi sekeluarga saja. Selama perjalanan nanti kami sudah menyiapkan segala sesuatunya yang penting – penting seperti makanan, obat – obatan dan pastinya oleh – oleh yang akan diberikan di kampung. Kami pergi menggunakan mobil sendiri, kami kira jalanan sudah lengang tapi setelah kami memasuki kilometer duapuluhan di tol Cikampek ternyata kami salah malah antrian mobil panjang sekali, apalagi sewaktu kami ingin mengisi bensin, SPBU dipenuhi dengan kendaraan yang antri isi bahan bakar ataupun yang sedang istirahat. Setelah kami mengisi bahan bakar kami melanjutkan perjalanan menuju Tegal terlebih dahulu yakni kampung halaman bapakku, ke Tegal yang biasanya ditempuh kurang lebih  4 sampai 6 jam pada hari biasa dan pada waktu libur lebaran bisa ditempuh lebih dari itu, dan kami sampai di rumah pada malam harinya. Setelah sampai kami langsung istirahat. Esok harinya saya dan kakakku pergi bersepeda ke sawah, bersepeda adalah kegiatan yang  tidak boleh dilewatkan kalau kami pulang kampung karena jarang sekali kami bersepeda kalau berada di Jakarta. Di sawah sendiri kami juga tidak lupa berfoto – foto dan menikmati  indahnya Gunung Slamet yang terlihat jelas serta kami bisa menghirup udara yang masih bersih dan segar. Setelah jalan- jalan ke sawah kami pergi ke alun – alun kota dengan bersepeda di alun – alun sendiri cukup ramai. Kami tidak berlama – lama di Tegal, setelah berbenah diri masing – masing kami pergi berziarah ke makam kakek nenek yang tidak jauh dari rumah. Ini adalah kali pertama saya khususnya berziarah, karena kakek belum lama meninggal yakni beberapa hari sebelum puasa. Setelah melakukan ziarah kami sekeluarga pamitan kepada bude dan pakde untuk melanjutkan perjalanan ke Yogjakarta.

                Perjalanan menuju Yogjakarta memakan waktu yang lama, kami pun sampai ke Yogja sekitar pukul 9 malam. Untung bapak ku sudah memesan kamar di sebuah penginapan jauh – jauh hari kalau tidak mungkin kita tidak tau akan menginap di mana , karena pada hari – hari libur seperti itu pasti penginapan sudah penuh semua. Sesmpainya di penginapan kami pun langsung bersih – bersih dan langsung tidur karena esok harinya kami harus melanjutkan perjalanan ke kampung mama. Paginya pun sekitar pukul 6 kami sudah bangun, mandi dan rapi – rapi karena kami harus pergi, tidak lupa kami pun sarapan dengan makanann dan minuman yang disediakan penginapan. Setelah selesai sarapan kami pun langsung meninggalkan penginapan. Perjalanan menuju kampung halaman mama yakni sleman kira – kira membutuhkan waktu 2 jam. Kami pun berkeliling kota Yojga mulai lewat Malioboro, Stasiun Tugu, Godean. Sampai – sampai kami ingin membeli serabi tetapi tidak dapat menemukan tempatnya.
                Setelah sampai ditempat mama kami pun berlebaran terlebih dahulu dengan pa le dan bu de ku, setelah itu kamipun langsung berziarah ke makam kakek dan buyut ku yang tempat makamnya berbeda. Kata mama paling tidak kita semua harus berziarah pada saat lebaran saja sekalian jalan – jalan.  Makam yang menurut ku paling ekstrim adalah makam buyutku karena menuju ke sana itu seperti kita memasuki hutan, mana jalannya menurun, pohon bambu yang tinggi sekali serta ada sungai yang deras dan makam nya itu ada di atas. Setelah  berziarah kami pun pamitan karena ingin pergi ke rumah teman bapak ku yang kebetulan ada di Gunung Kidul karena tidak  enak sudah di telepon, akhirnya kami pun pergi, perjalanan menuju G. Kidul awalnya menyenangkan, kita banyak melihat hal yang tidak kami lihat di Jakarta muali dari orang – orangnya yang ramah, jalanan yang tidak terlalu macet tapi yang sama adalah cuacanya sama – sama panas.
                 Ternyata jalanan menuju G. Kidul itu kita memang harus menaiki gunung dan melingkari gunung, ,mulai dari jalannya yang berkelok – kelok serta kaita harus naik turun bukit. G. Kidul itu masih daerah yang kurang sangat jadul seperti istilah zaman sekarang karena kita jarang menemukan hal kita lihat di kota Yogja nya, malah kita melihat bagaimana mereka harus mendapatkan air ada selang yang panjang seperti di salah satu iklan air mineral itu, serta pohon – pohon yang gersang, tidak ada pasar sampai saya pikir bagaiman amereka makan tiap hari dan harus pergi ke bawah untuk ke pasar.
                Sebelum ke tempat bapak kamupun pergi ke pantai dulu, dan ternyata perjalanan menuju pantai itu sangat ekstrim juga karena pantainya berada di balik gunung. Mulai dari jalan yang biasanya menuju pantai itu ditutup sehingga kami pun dan mobil – mobil yang lain menggunakan jalan alternatif. Jalan alternatif juga cukup menyusahkan tapi pemandangan nya enak dilihat dari adanya gunung kapur, sawah serta melewati rumah penduduk sekitar. Setelah bersusah susah dijalan kamipun sampai di pantai Ndrini, kami sampai sekitar pukul 3 sore. Pantai itu langsung berhubungan denga Laut Selatan. Pantai ndrini sejajar denagn pantai – pantai yang lain karena hanya di batasi dengan karang – karang yang tinggi. Dipantai itu pun kami langsung bermain air, dan saya yang takut dengan air dan karena itu juag sudah sore takut terjadi laut pasang. Jadilah saya bermain di karang – karang mencari ikan, kerang, dan mengambil pasir laut. Kamipun makan seafoodyang dijual para penduduk sekitar. Karena hari sudah mulai  gelap kamipun pergi meninggalkan pantaimenuju rumah teman bapakku.

                Itu adalah salah satu perjalanan ku ketika libur lebaran kemarin, inginnya kami sekeluarga dapat melakukan perjalanan itu seiap tahunya. Amien.......             
                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar