Powered By Blogger

Senin, 11 April 2011

Peringatan Dini Lewat Naluri Binatang


                Pemerintah sudah membuat alat canggih yang membuat masyarakat lebih paham dengan yang namanya bencana. Jadi kalau ada bencana, alat – alat yang disiapkan pemerintah ini bakal bekerja untuk memperingatkan warga yang ditinggal di area bencana. Tapi, kadang saking canggihnya peringatan dini ini tidak sampai ke warga. Justru perubahan kondisi setempat dan perilaku binatang yang jadi alat canggih buat memperingatkan masyarakat akan bahaya bencana. Konon memang sistem peringatan dini lewat binatang jauh lebih akurat.
            Di Korut pemerintahnya menyarankan warganya untuk menggunakan hewan peliharaan mereka sebagai sistem peringatan dini untuk bencana alam gempa bumi. Hal ini diumumkan pasca bencana besar yang baru saja memporakporandakan Jepang. Bukan cuma Korea, pemerintah di seluruh dunia kini fokus membuat sistem peringatan dini yang paling dini yang paling efektif buat melindungi warganya dari pengaruh buruk bencana alam.

            Perilaku aneh hewan peliharaan dikenal  memang punya akurasi tinggi untuk dijadikan sistem peringatan dini. Misalkan anjing menggonggong tidak berhenti – henti. Ini bisa dijadikan indikator buat warga, agar waspada akan bencana. Pertanda lain mungkin ketika sapi tidak mau lagi makan atau kuda yang terus berputar – putar. Naluri binatang dinilai pemerintah Korut lebih akurat ketimbang sistem peringatan dini yang lain.


            Kesimpulan ini terbukti waktu bencana tsunami sekitar 7 tahun yang lalu. Ntional Geographic melaporkan, pas terjadi bencana tsunami di Samudera Hindia sekitar 7 tahun 2004, banyak spesies yang selamat karena berhasil melarikan diri sebelum bencana. Saat itu gajah sontak berlari ketempat yang lebih tinggi, anjing menolak keluar dari ruangan dan burung bangau rela meninggalkan dataran rendah tempat mereka biasa berkembang biak demi keselamatan.

            Konon kabarnya binatang liar punya indera keenam. Hal ini disebabkan karena kemungkinan binatang sudah ada sejak ribuan abad lalu. Frekuansi rendah sinyal elektromagnetik dari perut bumi, bisa ditangkap oleh hewan sehingga berperilaku yang tidak biasa sebelum gempa terjadi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar